Rabu, 14 Januari 2009

Bab IV Tehnik Gerinda Kelas 3

BAB II
RODA GERINDA

A. Spesifikasi dan Bentuk Roda Gerinda
Tujuan adanya spesifikasi dari Roda gerinda adalah untuk memudahkan memilih jenis dan Roda gerinda yang paling sesuai/paling baik dalam megerjakan suatu benda kerja tertentu.
Banyak faktor yang mempengaruhi pemilihan Roda gerinda, antara lain :
• Jenis Material benda kerja.
• Jenis Pengerjaan (basah/kering).
• Bentuk benda kerja.
• Tujuan pengerjaan (roughing/finishing)
• Mesin yang digunakan (ukuran Roda gerinda)






1. Spesifikasi Roda Gerinda
gambar spesifikasi roda gerinda

Sebenarnya sebutan Roda Gerinda / Batu Gerinda / Grinding Wheel ini sama saja, ketiga istilah itu mempunyai maksud yang sama yaitu Alat potong dalam proses penggerindaan.
Ada 2 unsur pokok yang terdapat pada roda gerinda, yaitu : butiran bahan asah (abrasive) dan perekat (bond). Kedua jenis bahan utama tersebut dicampur jadi satu dengan proses tertentu (dibahas di bagian pembuatan batu gerinda).
Beberapa hal yang mempengaruhi spesifikasi dari roda gerinda, antara lain
1. Jenis bahan asah (abrasive)
- A : Aluminium oxide (oksida aluminium)
- C : silicon Carbide (karbida silisium)
- D : Diamond (intan)
Ada tabel yang lebih spesifik lagi
Winterthur Qualities
Vitrified Bond Characteristic
11C Silicon carbide ( green )
A Regular alumunium oxide ( brown)
29A Mono crystalline alumunium oxide ( Milky white )
31A Semi-pure alumunium oxide ( greyish blue )
42A White-pure alumunium oxide with white liring bond
49A White-pure alumunium oxide with light blue liring bond
53A White-pure alumunium oxide with red brown special liring bond
57A Pure alumunium oide ( light pink )
61A Mixture of semi-pure and pure alumunium oxide ( grey )
64A Mono-cyristalline alumunium combined with pure alumunium oxide ( pink )
67A Mono crystalline alumunium oxide ( light grey)
68A Pure alumunium oxide ( ruby )
93A Microcrystalline sintered alumunium oxide ( 30% )
95 A Microcristalline sintered alumunium oxide ( 50 % )
Resinoid Bond
C Silicon carbide ( black )
11C Silicone carbide ( green )
A Normal alumunium oxide ( brown )
31A Semi-pure alumunium oxide (greyish-blue)
42A White pure alumunium oxide
AC Mixture of normal alumunium oxide and silicone carbide
ZA Mixture of zirconia and normal alumunium oxide
Resinoid bond reinforced
C Silicon carbide ( black )
A Normal alumunium oxide ( brown )

2. Ukuran bahan asah
Ukuran butiran abrasive ( bahan asah ) dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Angka semakin kecil menunjukan ukuran abrasive besar dan sebaliknya. Abrasive yang kasar ( angka kecil ) mempunyai kemampuan potong baik. Abrasive yang halus ( angka besar menghasilkan kualitas permukaan dan daya bentuk yang halus).
- Kasar : 12 14 16 20 24
- Sedang : 30 36 46 56 60
- Halus : 70 80 90 100 120
- Sangat halus : 150 180 220 240
- Tepung : 280 320 400 500 800 1200
3. Tingkat kekerasan
Kekerasan roda gerinda dinyatakan dalam benruk huruf – huruf. Keras/ lunaknya roda gerinda ditentukan dari mudah / tidaknya butiran abrasive terlepas, sehinnga ini sangat berkaitan dengan kemampuan perekat dalam mengikat butiran abrasive. Roda gerinda lunak digunakan untuk benda keras dan sebaliknya.
- Sangat lunak : E F G
- Lunak : H I J K
- Sedang : L M N O
- Keras : P Q R S
- Sangat keras : T U V W
4. Susunan butiran bahan asah
Structure roda gerinda menunjukan porositas dari roda gerinda yang ditentuka oleh perbandingan dan susunan dari butiran bahan asah dan perekat. Perbandingan perekat dalam roda gerinda sekitar 10-30% dari volume total roda gerinda.
Struktur roda gerinda dibedakan menjadi 2 :
a. Struktur tertutup / padat ( ruang butiran kecil )
Apabila butiran-butiran pengasah saling berdekatan dibandingkan ukurannya. Stuktur tertutup melakuakan proses kerja ” Kerja Keras ” ( teliti, halus, feeding kecil, dll)
b. Struktur terbuka ( ruang butiran lebar )
Ruang antara butiran-butiran pengasah lebar. Melakukan proses ” kerja kering ” cocok digunakan untuk proses pengasaran.












G Gambar Roda Gerinda

Stuktur roda gerinda dinyatakan dengan angka-angka yaitu sebagai berikut :
- Rapat : 0, 1, 2, 3,
- Sedang : 4, 5, 6,
- Renggang : 7, 8, 9, 10, 11, 12
5. Jenis perekat
- V : Vitrified (tembikar)
- S : Silicate (silikat)
- R : Rubber (karet)
- B : Resinoid (Bakelit)
- E : Shellac (Embalau)
6. Kode pabrik
Kode pabrik untuk penggerindaan khusus, atau pilihan lain dari pabrik

Penjelasan lain tentang Jenis Bahan Asah ( spesifikasi batu gerinda)
Butiran Bahan Asah yang banyak digunakan antara lain :
a. Oksida Aluminium / Aluminium Oxide (A)
Bahan asah ini terbuat dari bahan bauksit dan bahan ini memiliki sifat keras, ulet dan mampu menahan tegangan terus menerus.
Digunakan untuk menggerinda benda kerja yang terbuat dari bahan : baja, besi kasar, besi tempa, baja perkakas, bronze dan bahan lainnya yang sejenis.
Batu gerinda yang terbuat dari bahan asah (A) biasanya berwarna merah/orange.
Beberapa yang termasuk kode yang termasuk dalam jenis Aluminium oxide antara lain :
1. A : digunakan untuk menggerinda alat-alat potong.
2. 32A&25A : digunakan untuk menggerinda baja kenyal dan mengasah alat potong.
3. 38A : digunakan untuk menggerinda ringan serta bahan yang sensitive terhadap panas.
4. 57A : digunakan untuk menggerinda bahan yang lunak dan liat.
5. 19A : digunakan untuk menggerinda bagian luar pada proses surface dan silindrical grinding.
6. 23A : digunakan untuk menggerinda dengan hasil ukuran yang presisi sekali.
b. Karbida Silisium / Carbide Silisium (C)
Bahan asah ini terbuat dari carbide silisium dan bahan ini memiliki sifat getas dan mudah pecah, sehingga mudah untuk memunculkan sisi potong yang baru.
Digunakan untuk menggerinda benda kerja yang terbuat dari bahan : besi tuang, kuningan perunggu, tembaga, alumunium, batu, karet, plastic, stainless steel dan karbida semen atau dengan kata lain untuk material yang keras.
Batu gerinda yang terbuat dari bahan asah (A) biasanya berwarna hijau.
Jenis butiran diamond dikelompokkan dalam 4 macam :
1. D : Natural Diamond
2. MD : Man made Diamond
3. CD : Nickel coated Man made Diamond
4. CDC : Copper coated Man made Diamond
c. Intan / Diamond (D)
Bahan asah ini terbuat dari intan (diamond) dan bahan ini memiliki tingkat kekerasan yang paling tinggi.
Digunakan untuk menggerinda benda kerja yang terbuat dari bahan : karbida semen, keramik, kaca, granit, kuarsa, marmer, dan batu-batu permata.
Jenis butiran diamond
D = Natural diamond
MD = man made diamond
CD = Nickel coated man made diamond
CDC = copper coated man made diamond
Ukuran Bahan Asah
Untuk membedakan ukuran butiran bahan asah dilakukan penyaringan secar bertingkat mulai dari yang kasar sampai yang halus.
Ukuran dari saringan ini mununjukkan jumlah atau banyaknya lubang mata jala dalam ukuran panjang setiap panjang 1 inchi.


(gambar saringan)


Tingkat kekerasan
Tingkat kekerasan ditentukan oleh banyak atau sedikitnya bahan perekat yang terdapat di dalam roda gerinda itu.


(gambar pengikatan)



Susunan butiran bahan asah
Susunan butiran bahan asah adalah jarak antara butiran-butiran bahan asah yang terdapat pada roda gerinda.

(gambar pengikatan)



Perekat
Berfungsi sebagai pengikat butiran-butiran bahan asah agar menyatu dan tidak mudah terlepas dari butiran-butiran lainnya.
Beberapa jenis perekat yang sering digunakan :
1. Tembikar / Vitrified (V)
Mempunyai sifat tidak mudah terpengaruh dari air, oil, ataupun perubahan suhu.
2. Silikat / Silicate (S)
Digunkan untuk mengerjakan bahan yang sensitive terhadap panas.
3. Bakelit / Resinoid (B)
Digunakan untuk roda gerinda yang mempunyai kecepatan putaran tinggi.
4. Karet / Rubber (R)
Digunakan untuk roda gerinda yang elastis
5. Embalau / Shellac (E)
Digunakan untuk menghasilkan permukaan yang sangat halus.
2. Bentuk Roda Gerinda
Contoh umum dari winthentur

Gambar Roda Gerinda Botol







Gambar Batu Gerinda Mangkuk dan pipih
B. Penggunaan Roda Gerinda
1. Pemeriksaan
2. Pemasangan ( pencekaman )
3. Penyetimbangan
4. Pembentukan dan Penajaman
5. Penyimpanan

Pemeriksaan
Pemeriksaan dibedakan menjadi 2 macam
a. Pemeriksaan langsung ( Visual )









b. Pemeriksaan Suara ( Sound Test)












Pencekaman













Adapun contoh tabel pengencangan mur pengunci dari pabrik winterthur.
Torque in newton metres Wheel structure dependence
40-50 Standart stucture ( structure ≤ 10 )
20-30 Porous structure ( structure 11 – 15)
5-20 Highly porous structure ( structure ≥15)

Penyeimbangan ( balancing )
Batu gerinda yang tidak seimbang disebabkan oleh :
a. Campuran perekat dan abrasive yang tidak merata
b. Sebagian roda gerinda basah karena oli atau air
c. Roda gerinda tidak sentris lagi
d. Adanya kelonggaran antara poros pemutar dengan lubang roda gerinda
Batu gerinda yang tidak seimbang akan menyebabkan :
a. Kualitas pengerindaan kasar ( jelek )
b. Merusak bantalan poros pemutar
c. Menimbulkan getaran yang mempengaruhi bagian mesin yang lain
Beberapa cara peyeimbang roda gerinda :
a. Dengan mengurangi bagian tertentu ( pabrik )
b. Dengan 2 bobot penyeimbang (balancer)
c. Dengan 3 bobot penyeimbang
Catatan : Cara penyeimbangan gunakan buku paket
Pembentukan dan penajaman ( Truing dan dresing )
Tujuan dari truing
 Membuat bentuk atau form yang diinginkan.
 Menjaga permukan batu gerinda agar tetap rata
 Memperbaiki putaran yang eksentrik
Tujuan dari dressing mehilangkan butiran abrasive ( sisi potong ) yang sudah tumpul, untuk memunculkan sisis potong yang baru sehingga kemampuan potong menjadi optimal lagi. Secara singkat dapat dikatakan pergantian sisi potong.
Beberapa alat yang digunakan untuk truing dan dresing adalah sbb :
 Batu dresser ( carburundum )
 Roda bata teratur ( steel wheel )
 Intan ( diamond )
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan proses dressing / truing :
a) Intan dressing bersama-sama dengan roda gerinda harus selalu diberi pendingin.
b) Kedalaman pemakanan ( depth of cut ) harus kecil atau sedikit.
c) Posisi dari intan pendressing yunggal adalah bersudut 10° -15° kebawah dari garis sumbu horizontal roda gerinda.
d) Pendresinggan dengan butiran intan yang disatukan ( cluster ), harus dipasang mengarah ke titik pusat roda gerinda.
e) Pendresingan roda gerinda dimulai dari titik yang paling tinggi.
f) Untuk pendresingan yang kasar dapat digunakan roda baja atau batu dresser ( carborundum )
g) Pada pendresingan dengan intan ( diamond ) , untuk mendapatkan hasil pendresingan yang kasar intan harus bergerak relatif cepat dan mempunyai ujung yang tajam. Sedang untuk permukaan yang halus digunakan intan yang tumpul dan gerakannya lambat.

Posisi diamond dresser pada proses pendresingan

Posisi steel whell dresser pada proses pendresingan
Penyimpanan ( storing )
Batu gerinda membutuhkan penanganan yang hati-hati dan penyimpanan yang khusus. Untuk pemyimpanan setiap kiriman harus dicek secara visual , bila ragu jangan gunakan roda gerinda tersebut. Roda gerinda harus ditempatkan pada rak yang menjamin dari kerusakan dan memungkinkan untuk dipindah tanpa menganggu roda gerinda yang berdekatan.
Adapun syarat area untuk penyimpanan roda gerinda sbb:
 Kering.
 Bebas dari embun.
 Bebas dari perubahan temperatur yang besar.
 Bebas dari getaran
Beberapa hal yang pelu diperhatikan pada saat menyimpan roda gerinda:
 Roda gerinda yang rata dan ringan (tipis) ditempatka pada permukaan yang datar tanpa antara.
 Roda gerinda rata dan besar diposisikan berdiri tetapi harus ada penahan agar tidak mengelinding.
 Roda gerinda mangkuk ukuran kecil diletakkan terpisah dengan yang ukuran besar.
 Roda gerinda yang berukuran kecil ditempatkan pada rak yang ukurannya sesuai.
Catatan :
- roda gerinda dengan perekat vitrified dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama.
- Roda gerinda dengan perekat resinoid akan mulai retak setelah disimpan 2 sampai 3 tahun.
Catatan : gambar penyimpanan di Buku Paket

3 komentar:

  1. Helo...
    Sangat bagus sekali & dapat menambah wawasan..
    tetapi mohon gambarnya dilengkapi dong!!...

    Regards,

    BalasHapus
  2. tq,,,, sangat membantu

    BalasHapus
  3. Perbaiki Gambar!
    +i keterangan bahan baku gerinda
    lengkapi gambar!
    Lanjutkan!
    ACC

    BalasHapus

Silahkan tulis komentar anda mengenai segala sesuatu yang dapat mendukung :